Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sudah menjadi sesuatu yang lazim apabila kita berkeinginan membeli rumah. Apalagi teori Kiyosaky tentang "tidak dengan uang sendiri" begitu membius para peminat investasi baik pelaku bisnis maupun riil konsumen.
Benar, membeli rumah dengan KPR adalah menggunakan uang Bank. Justru dengan uang Bank tersebut, kadang kita sebagai calon pengguna KPR direpotkan dengan persyaratan administratif. Belum lagi prosedur lanjutannya.
Beberapa kasus yang terjadi adalah kemampuan pembayaran kembalinya tidak sesuai dengan harapan Bank pemberi KPR. Misal anda bekerja di sebuah perusahaan dengan gaji bulanan 1,5 juta, sedangkan istri anda berdagang makanan kecil di depan rumah dan jika dirata-rata per bulan menghasilkan 500rb. Cicilan KPRnya perkiraan sebesar 600ribuan. Secara riil sebenarnya anda mampu, namun secara administratif bank, kemungkinan besar anda akan ditolak atau diberikan kurang dari yang anda inginkan. Karena 1. penghasilan istri tidak dapat diverikasi. 2. penghasilan anda sendiri dianggap kurang untuk memenuhi pembayaran 600rb. baca selanjutnya
No comments:
Post a Comment